Sejarah Anime

·
Dunia anime Jepang memiliki sejarah yang sangat kaya dan menarik yang dimulai sejak awal abad ke-20. Pada masa modernisasi yang pesat, Jepang berusaha menciptakan gaya animasi yang khas dan unik.
Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa tahun 1917 adalah titik penting dalam perkembangan anime, ditandai dengan dirilisnya film animasi tertua yang berasal dari Jepang.
Meskipun perjalanan seni ini menghadapi berbagai tantangan, terutama dengan bencana besar yang terjadi, yaitu Gempa Bumi Kanto pada tahun 1923 yang menghancurkan banyak animasi awal, beberapa karya ini berhasil ditemukan kembali dan dipulihkan secara digital, memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat kembali karya-karya bersejarah tersebut.
Tonggak Sejarah Awal
Beberapa film pertama yang menampilkan animasi Jepang awal kini bisa ditemukan secara online, memberi kita sekilas tentang sejarah panjang animasi di Jepang. Karya-karya ini menjadi fondasi yang akhirnya mengarah pada fenomena global yang dikenal dengan nama anime. Di antara film-film tersebut, "Namakura Gatana" (Pedang Tumpul) yang dirilis pada tahun 1917, diakui sebagai film pendek anime tertua yang masih ada hingga sekarang. Film bisu ini, yang dipenuhi humor dan imajinasi, mencerminkan kreativitas yang mulai membentuk arah animasi Jepang.
Film-Film Terkenal Awal
Salah satu inisiatif artistik awal lainnya adalah "Urashima Tarō," yang ditayangkan pada tahun 1918. Mengambil inspirasi dari keindahan cerita rakyat tradisional, film pendek bisu ini mengisahkan tentang seorang nelayan yang menaiki punggung kura-kura untuk menjelajahi dunia bawah laut yang penuh keajaiban. Film ini kini diakui sebagai bagian penting dari sejarah anime. Pada tahun 1924, "Kyoikuotogimanga Usagi to Kame" (Kelinci dan Kura-kura) diproduksi, yang berkontribusi pada warisan cerita klasik yang dihadirkan dalam bentuk animasi. Film berdurasi enam menit ini tidak hanya menggambarkan dongeng klasik, tetapi juga menampilkan teknik animasi awal. Berbeda dengan lanskap yang tenang, film ini menggunakan latar belakang yang beragam dan unik, mencerminkan seni yang lebih luas dan kompleks.
Modernisasi dan Pengaruhnya
Film "Senga Tsubo" yang dirilis pada tahun 1925 menjadi sorotan sebagai karya pertama yang dipesan oleh Kementerian Pendidikan dan disutradarai oleh Sanae Yamamoto. Film pendek hitam putih berdurasi 17 menit ini menggabungkan elemen dari cerita "Nelayan dan Jin" dengan dongeng klasik lainnya, menggambarkan bagaimana anime mulai berperan dalam dunia pendidikan di Jepang. Seiring berjalannya waktu, anime tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga media yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan budaya.
Lanjut ke tahun yang sama, "Kyoikusenga Ubasuteyama" (Ubasuteyama) juga diproduksi pada tahun 1925. Film berdurasi 18 menit ini menyentuh isu-isu terkait usia dan penghormatan terhadap orang tua, sebuah cerita yang sangat kuat yang meresonansi banyak orang. Film ini bahkan mendorong Kementerian Pendidikan Jepang untuk memasukkan karya ini ke dalam kurikulum nasional, menunjukkan betapa besarnya pengaruh anime dalam menyampaikan pesan sosial yang mendalam.
Sejarah panjang animasi Jepang memberikan kita wawasan tentang sebuah gerakan budaya yang kaya dan telah bertahan lebih dari satu abad. Meskipun menghadapi banyak hambatan seperti bencana alam dan tantangan dalam pelestarian, banyak film-film awal yang berhasil ditemukan kembali dan dipulihkan. Hal ini memungkinkan generasi saat ini untuk menghargai karya seni yang telah diciptakan oleh para pendahulu mereka. Setiap kisah animasi yang ada tidak hanya merefleksikan masa lalu, tetapi juga mewakili dasar dari sebuah bentuk seni yang terus berkembang dan menginspirasi secara global, menangkap hati penonton di seluruh dunia, satu bingkai pada satu waktu.